Musik seringkali dipandang sebelah mata oleh tidak sedikit
orang. Vanessa Tunggal mengungkapkan dalam tulisannya betapa belajar musik
tidak mudah dan luas, terlebih dalam jenjang pendidikan tinggi. Belajar musik
tidak hanya sekedar genjreng-genjreng saja karena memang sulit.
Mungkin kemudian bertanya sebenarnya seberapa besarkan studi musik kalau memang
tidak sesederhana itu, memang bidangnya seberapa besar. Tulisan berikut kita
akan mencoba melihat sesungguhnya seberapa besar bidang musik yang seringkali
dipandang sebelah mata itu.
Dalam tulisan ini, mari kita perlahan menggarap sedikit
demi sedikit ke dalam bidang musik dan studi interdisipliner yang diembannya.
Sebagai bidang superset, saya menggambarkan bidang musik
sebagai studi luas yang melingkupi bidang ini secara luas. Namun seringkali
bidang yang berwarna merah yakni praktis pertunjukan menjadi primadona dan akhirnya
mengesampingkan yang lain. Karena itu, mari kita berangkat dari lingkaran merah
itu dan sedikit melihat, seberapa banyak bidang lain yang bisa kita kejar dalam
waktu yang singkat ini:
Praktis
Pertunjukan
Bidang ini adalah bidang yang paling sering diagung-agungkan sebagai
lingkup utama dalam musik. Sayangnya kepercayaan ini kemudian juga
mengarah pada pemakzulan bidang yang lain. Studi Praktis Pertunjukan
adalah studi yang berkenaan dengan kemampuan umum dalam musik yakni
memainkan musik dan bernyanyi. Praktis pertunjukan ini kemudian juga
didukung dengan kemampuan turunannya yang berkisar di antara kemampuan
mendengarkan. Dunia pertunjukan praktis lebih berfokus pada bagaimana
memainkan musik. Ini bidang yang paling umum dipelajari, namun dapat
dikatakan sebagai studi yang paling mendasar.
–
Psikologi
Musik
Bidang ini adalah bidang interdisipliner yang menghubungkan musik dengan
studi kejiwaan manusia. Bidang ini menjadi salah satu bidang yang menarik
terutama karena secara sadar kita menyadari bahwa musik memiliki efek yang
besar dalam bagaimana manusia melihat lingkungannya dan bereaksi dengan
sekitarnya. Musik secara empiris diteliti dan dibedah satu demi satu untuk
dilihat peranannya dalam membentuk dan mempengaruhi pola pikir manusia.
Dalam studi ini dibedah bagaimana irama, nada, dan kekayaan musik dari
berbagai negara mampu mempengaruhi bagaimana manusia bertindak dan bahkan
memiliki efek yang menyembuhkan. Terapi musik adalah salah satu cabang
terapan dari bidang psikologi musik ini.
–
Politik
dan Kebijakan Publik
Suka atau tidak suka, musik yang diperdengarkan ke masyarakat umum
kemudian bersentuhan dengan masyarakat dan kekuasaan yang ada di sekitar
masyarakat tersebut. Musik kemudian digunakan sebagai kendaraan untuk
mencapai tujuan politik dan mendukung kebijakan publik. Seberapa jauh efek
kita mengingat musik ‘Pemilihan Umum’ di radio pagi mampu mengubah
persepsi masyarakat dan jadi bagian rekayasa sosial ataupun lagu-lagu
kebangsaan yang mampu mengobarkan semangat nasionalis dan berbagai agenda
khusus lain, seperti membentuk orkestra atau mengundang orkes dangdut
untuk mencapai tujuan politik tertentu dan mempengaruhi persepsi publik
akan suatu perusahaan atau calon legislatif? Ini yang dipelajari.
–
Komposisi
Bisa memainkan musik tidak berarti bisa menulis musik. Bidang kreatif
menulis musik adalah sebuah bidang sendiri yang digarap dan dilatih dalam
studi musik. Seorang pemain tidak serta merta memiliki kapabilitas menulis
musik yang indah. Melihat bidang ini sejalan dengan melihat seorang yang
mampu mendeklamasikan tulisan dengan baik, tidak serta merta mampu menulis
cerita dengan cara yang sama menariknya. Juga sebagaimana seorang aktor
tidak tentu mampu menjadi seorang penulis naskah yang ulung. Studi
komposisi ini secara mendalam berkaitan dengan banyak bidang lainnya dan
terlibat secara aktif dalam proses kreatif dan melihat berbagai
kemungkinan yang ada. Komponis yang baik bukan saja mengerti teknik
menulis yang baku, tapi juga mengerti bagaimana melihat perkembangan di
sekitar untuk menjadi inspirasi.
Historiografi
Musik
Bidang ini menyelami berbagai media dan peninggalan sejarah dan keilmuan
sejarah dalam musik. Musik memiliki aspek sejarah yang terus berkembang,
dan selama ada manusia ada artefak-artefak sejarah yang bisa ditemukan dan
diteliti untuk mempelajari musik. Historiografi musik berawal dari
mempelajari naskah-naskah musik peninggalan para komponis, menganalisa artefak
tersebut dan melihat garapan sejarahnya, tapi juga kemudian beralih pada
media lain seperti rekam dan studi kesejarahan lain. Bidang ini seperti
banyak bidang sejarah lain kemudian meluas dan bukan hanya belajar sejarah
secara khusus tapi juga bidang-bidang sosial lain. Bidang ini adalah
cikal-bakal ilmu musikologi yang kita kenal. Menurut kabar musikolog
Aditya Setiadi, bidang ini perlahan sudah dianggap obosolet dan dalam
studi dan riset terkini sudah mulai ditinggalkan para musikolog.
–
Etnomusikologi
Setelah belajar musikologi yang sejak sekitar 70 tahun lalu banyak
berpusat pada musik Barat, banyak para musikolog kemudian melihat bahwa
banyak musik-musik lain di luar tradisi Eropa Barat yang menarik dan patut
untuk dipelajari. Tujuan awalnya adalah untuk melestarikan musik-musik
rakyat yang perlahan digerus zaman, namun studi ini perlahan menjadi lebih
bergairah dibanding banyak bidang musikologi konvensional dikarenakan
banyak musik di dunia yang dapat diteliti dan digarap. Studi musik rakyat
dan musik etnik masuk dalam bidang ini. Musisi Barat pada masa itu belajar
musik selain musik tradisi Barat, belajar instrumennya dan melihat
konteksnya. Bidang ini kemudian bersinggungan dengan studi antropologi dan
bahkan melebur di dalamnya.
–
Pendidikan
musik
Bidang ini berkenaan dengan studi ilmu keguruan dalam musik. Mengajarkan
musik tentunya berbeda denan mengajarkan fisika dan matematik. Tetapi
dengan semakin banyaknya jalur pendidikan yang melihat bahwa pendidikan
seni termasuk musik penting untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan,
diperlukan pengembangan teknik pengajaran yang baku dan sesuai dengan daya
kembang anak di bidang musik. Pendidikan musik kemudian juga membedah
teknik-teknik pembelajaran musik yang dialami siswa dan metode-metode terbaik,
baik dalam bentuk studi perorangan maupun studi kelompok. Mereka yang
terlahir dari bidang ini adalah calon-calon guru yang bukan hanya memahami
musik tetapi juga mengerti proses tumbuh kembang dan teknik pembelajaran.
Sumber :