![]() |
Cover Catatan & Laporan Hasill Kegiatan Seniman Mengajar |
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Program Seniman Mengajar adalah sebuah program yang
diselenggarakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk para seniman
Indonesia yang ingin bertransformasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu kepada
masyarakat/komunitas/sanggar yang berada didaerah predikat 3T (Terluar,
Terdepan, Tertinggal) di Indonesia. Pada intinya maksud dan tujuan dari program
seniman mengajar ini adalah, untuk menjalin kerjasama, dan menambah wawasan
terhadap masyarakat yang ada didaerah 3T, sehingga terjadi peningkatan kualitas
dan penguatan identitas terhadap seni budaya mereka. Dengan begitu, seni budaya
Indonesia bisa tetap bertahan ditengah derasnya arus perkembangan zaman
sekarang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kesenian,
Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai garda terdepan bidang seni budaya
Indonesia, mempunyai program yang sangat bagus untuk penguatan identitas seni
budaya local sehingga masyarakat adat yang ada diwilayah 3T merasa diperhatikan
terhadap pemerintah pusat. Meskipun begitu, program seniman mengajar ini hanya
sebagai program “mengawali” bersama para seniman Indonesia, selebihnya
pemerintah daerah yang akan meneruskan dari program seniman mengajar ini dengan
format kegiatan yang mungkin sama ataupun berbeda sesuai tingkat kebutuhan
masyarakat local.
B.
Maksud Dan Tujuan
Penulis membuat catatan/laporan ini dengan maksud dan tujuan untuk
melaporkan dan memberikan catatan tentang hasil kegiatan Program Seniman Mengajar
ini kepada pihak penyelenggara yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Agar pihak
kementerian mengetahui seberapa besar perkembangan seni budaya local dalam
konteks sekarang, dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk pelesetarian
seni budaya mereka. Sehingga pihak kementerian mempunyai kelengkapan data
terhadap pelestarian dan pengembangan bidang seni budaya untuk wilayah predikat
3T.
C.
Manfaat
Manfaat dari program seniman mengajar ini sangat dirasakan
sekali oleh masyarakat setempat, khususnya wilayah Desa Duarato Kecamatan
Lamaknen Kabupaten Belu NTT, tempat saya bertugas menjalankan program seniman mengajar
ini. Mereka sangat antusias dan semangat untuk ikut serta dalam kegiatan ini.
Sampai terjadi peningkatan jumlah peserta dari target yang ditetapkan oleh
pihak kementerian ataupun desa. Meskipun begitu, kegiatan seniman mengajar ini
tetap berjalan lancar. Dan salah satu manfaat yang sangat dirasakan oleh
masyarakat desa setempat adalah, rasa kepedulian lahir kembali terhadap
generasi muda desa untuk mempelajari dan mempertahankan seni budaya local,
khususnya bidang seni musik agar kekuatan identitas desa tetap terjaga. Selain
itu pemerintah daerah melalui kepala dinas seni budaya Belu juga ikut merasakan
manfaatnya dari kegiatan ini. Pihak pemerintah setempat sangat berterimakasih
kepada para seniman sebagai perwakilan pihak kementerian, dengan adanya
kegiatan seniman mengajar ini, mereka menjadi termotivasi untuk membuat
kegiatan serupa untuk masyarakat lokal khusunya masyarakat wilayah kabupaten
Belu, NTT.
D.
Sasaran
Secara umum sasaran fokus utama yang kita lakukan didesa
tersebut adalah menggali, menemukan, dan mengembalikan seni budaya lokal yang
telah lama hilang tergerus zaman. Khususnya bidang seni musik, saya dan para
peserta langsung mengidentifikasi dan observasi apa yang harus kita kembangkan
dan pelajari kembali kesenian musik yang sudah ada. Akhirnya ada 2 hal yang
menjadi fokus uatama kami dibidang seni musik yaitu, mengembangkan seni musik
vocal (choir) yang sudah ada dan mengkolaborasikannya dengan alat musik tradisional
ataupun modern. Dan kemudian ketemulah 4 lagu tradisional local yang berjudul
Lolan Gol, Oras Loro Malirin, Bae Sonde Bae, Bolelebo, dan satu lagu nasional
Indonesia yang berjudul Bangun Pemuda Pemudi untuk menjadi materi
belajar/latihan. Selain itu ada juga alat musik tradisional yang bernama Teberay
(sejenis perkusi untuk mengiringi tari tradisional Likuray), gong kecil,
dan suling, yang akan dikolaborasikan dengan alat musik modern seperti
keyboard, gitar, bass, dsb untuk menjadi musik pengiring. Fokus utama ini kami
beri judul “Senandung Dari Batas Negeri” sebagai judul pertunjukkan hasil
dari proses belajar.
BAB II
PERSIAPAN
A. Konsep Kegiatan & Agenda
Para seniman yang lolos seleksi wajib membuat sebuah
konsep kegiatan yang salah satunya adalah membuat rancangan bahan materi
pengajaran. Para seniman dibekali pengetahuan dan pembekalan (training) oleh
pihak kementerian selama 3 hari di Jakarta. Output dari hasil pembekalan
tersebut adalah pematangan bahan materi pengajaran yang sebelumnya sudah dibuat
oleh para seniman. Sehinggga ketika pelaksanaan kegiatan dimulai, para seniman
sudah tahu apa yang harus dilakukan disana. Berikut penyusunan bahan materi
pengajaran bidang seni musik yang sudah saya buat setelah proses training, mencakup
materi pengajaran, observasi, dan agenda kegiatan :
![]() |
1. Rancangan Bahan Pengajaran - Seniman Mengajar I 2017 |
![]() |
2. Rancangan Bahan Pengajaran - Seniman Mengajar I 2017 |
![]() |
3. Rancangan Bahan Pengajaran - Seniman Mengajar I 2017 |
Waktu yang ditentukan oleh pihak
kementerian untuk program seniman mengajar ini ada 20 hari. Dengan rincian 2
hari untuk kedatangan dan kepulangan tim seniman, dan 18 hari untuk proses
belajar sampai menghasilkan sebuah karya pertunjukkan. Durasi belajar yang
ditentukan oleh kementerian kurang lebih antara 8 – 10 jam. Kenyataannya para
seniman bekerja full satu hari selama 18 hari sampai acara presentasi hasil
belajar. Dikarenakan antusiasme masyarakat desa terhadap kegiatan seniman
mengajar ini sangat tinggi, sehingga para seniman pun dengan senang hati
bekerja tak mengenal waktu supaya kegiatan ini berjalan sukses dan lancar. Lagi
pula, idealnya untuk kegiatan residensi seniman semacam ini tidak memungkinkan
hanya terbatas 18 hari, banyak yang mengatakan minimal 6 bulan. Tetapi kami tim
seniman memahami pertimbangan dari kementerian, maka dari itu ketika dilapangan
kami bekerja tak mengenal waktu agar program seniman mengajar diwilayah
kabupaten Belu NTT berjalan lancar dan sukses sesuai target yang dicapai.
Bahan materi pengajaran yang kami
buat hanya menjadi acuan untuk bekerja. Karena pada faktanya, tim seniman pun
tidak mengetahui kondisi rill dilapangan seperti apa dan kebutuhannya apa
secara specific. Maka dari itu, bahan materi pengajaran yang sudah dibuat oleh para
seniman ini akan menyesuaikan kembali sesuai kondisi dan kebutuhan dilapangan. Berkat
pengalaman masing masing para seniman, akhirnya kami bisa menyesuaikan kondisi
dilapangan sehingga kegiatan seniman mengajar berjalan lancar di desa duarato. Bahkan
hasil dari observasi saya bidang seni musik, masyarakat (peserta belajar)
mendapatkan ilmu sesuatu yang baru yang sebelumnya mereka tidak dapatkan. Karena
selama ini mereka hanya tahu musik sebatas bernyanyi dan bermain secara dasar,
lebih dari itu mereka belum mengetahui secara luas.
BAB III
PELAKSANAAN
A. Tempat
Dan Waktu
Program
kegiatan seniman mengajar yang saya jalankan ini berada diwilayah Kabupaten
Belu NTT tepatnya di Desa Duarato Kecamatan Lamaknen, kurang lebih sekitar 3 –
4 jam dari Bandara Kota Atambua. Untuk menuju kesana kita harus melewati
jalanan terjal dan perbukitan. Apalagi saat ini pemerintah pusat dibantu
pemerintah daerah sedang mengerjakan proyek perbaikan jalan diwilayah tersebut,
sehingga perjalanan untuk menuju kesana terkadang tersendat karena adanya
proyek jalan. Listrik pun konon katanya baru ada dua tahun belakangan diwilayah
tersebut, itupun belum merata. Sehingga kalau kita menuju kesana belum ada
penerangan jalan yang maksimal. Potensi Alam Desa Duarato umumnya hasil
perkebunan seperti jagung, kopi, kemiri, pinang, kelapa, dan kapuk. Desa
Duarato sendiri berjarak kurang lebih 1 km berbatasan dengan Negara tetangga
yaitu Timor Leste. Desa Duarato terkenal dengan desa susah air, sehingga
masyarakat setempat ketika membutuhkan air harus pergi ke desa tetangga yang
berjarak kurang lebih 2 – 3 km untuk menimba air dan membawanya kerumah masing
masing. Mak tak jarang, tiap masing masing rumah memiliki tangki air untuk
menampung air sebagai kebutuhan MCK.
Waktu
kegiatan belajar hampir setiap hari dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore.
Kecuali hari minggu terkadang kelas belajar libur karena para peserta umumnya
pergi ke gereja untuk beribadah. Tempat yang kita jadikan sebagai kelas belajar
ada dibalai desa, lapangan sekolah, kelas sekolah, dan kantor desa. Untuk kelas
musik sendiri, saya kebagian di tempat balai desa. Disana saya dan peserta
melakukan kegiatan belajar dan latihan musik untuk persiapan acara. Tiap hari
dimulai jam 10 kegiatan kelas musik sudah dimulai. Diawali dengan kelas musik
sesi pertama untuk anak anak, yang kebutuhannya untuk belajar alat musik,
membaca not balok, dan sebagainya. Kemudian pada jam 1 siang, kelas musik sesi ke
2 dimulai. Kelas musik yang ke dua inilah yang akan dipersiapkan untuk
presentasi hasil belajar kegiatan belajar. Pesertanya campuran mulai dari anak
anak, dewasa, sampai para orang tua yang ingin ikut belajar musik.
B. Peserta
Secara umum
latar belakang dari para peserta kegiatan seniman belajar ini yang ada didesa
durato adalah anak anak usia sekolah (SD – SMA), dewasa, dan para orang tua.
Profesi mereka ada yang dari pelajar, guru, kepala sekolah, pekerja, dsb.
Khususnya bidang seni musik, pesertanya kebanyakan dari anak anak, remaja, dan
orang tua. Salah satu peserta special bidang seni musik adalah berprofsesi
sebagai Romo disalah satu gereja yang ada didesa tersebut. Peserta seni musik
sendiri berjumlah kurang lebih 50 orang yang tergabung dari 4 desa, selain desa
duarato sendiri sebagai tuan rumah. Meskipun peserta berjumlah banyak, pada
kenyataannya ketika proses belajar jumlahnya pasang surut, kadang berkurang,
kadang sesuai. Karena mereka sendiri ada keterbatasan kegiatan bekerja,
sekolah, dan mencari nafkah. Tetapi tidak menjadi penghalang mereka untuk tetap
semangat mengikuti kegiatan belajar. Bahkan, ada yang rela berjalan kaki kurang
lebih 1 – 2 km karena lokasi rumahnya bukan didesa durato. Meskipun begitu,
mayoritas mereka tetap semangat mengikuti kegiatan belajar ini sampai selesai
waktunya.
C.
Implementasi Bahan Ajar/Proses Pembelajaran
Secara
kondisi dilapangan, rancangan bahan pengajaran yang sudah dibuat sebelumnya
sangat berguna untuk menjadi acuan para seniman. Meskipun jika dipersentasekan,
60 persen hasil eksplorasi dilapangan dan 40 persen hasil dari konsep yang
sudah dibuat dijakarta. Maka dari itu secara otomatis proses pembelajaran pun
juga ikut berubah dari yang saya buat sebelumnya. Salah satu contoh mengenai
waktu belajar untuk bidang seni musik. Awalnya saya buat dengan waktu normal
jam kerja antara jam 9 – 5 sore, tetapi pada kenyataannya kelas musik sendiri
bisa sampai tengah malam. Dikarenakan antusias peserta dan keterbatasan peserta
karena ada kegiatan pekerjaan ataupun lainnya. Selain itu materi pembelajaran
pun juga berubah karena menyesuaikan kondisi kebutuhan para peserta. Salah satu
contoh materi belajar yang saya buat
adalah mengenalkan musik secara teori notasi balok dan praktek pada instrument
musik. Tetapi pada kenyataannya teori notasi balok hanya sampai pada tahap
dasar saja (pengenalan), karena kebanyakan peserta mengiginkan langsung belajar
alat musik. Dan waktu belajar juga terbatas yang hanya sampai 18 hari. Tetapi
secara umum, target pencapaian dari bahan ajar yang saya buat sudah tercapai
yaitu presentasi hasil belajar dengan konsep pertunjukkan karya musical
“Senandung Dari Batas Negeri”. Dan para peserta pun merasa senang dan bangga
ddengan hasil pencapaian tersebut.
D. Kendala
Secara umum
tidak ada kendala yang sangat signifikan sehingga mengganggu proses kegiatan
pembelajaran. Hanya saja dari sisi tekhnis ada kendala yang saya hadapi bersama
tim. Salah satu contoh kendala adalah pemadaman aliran listrik secara tiba
tiba, dikarenakan adanya proyek pengerjaan jalan menuju desa sehingga
menyebabkan aliran listrik menjadi padam. Tetapi untungnya pihak desa mempunyai
genset (penyimpan listrik portable) sehinga kendala tersebut cepat teratasi. Selain
itu ada juga kendala air untuk mandi, buang air besar, dll sangat susah didesa
tersebut. Sehingga saya dan tim seniman harus menghemat air seperlunya saja
supaya stok yang ada mencukupi sampai kegiatan program selesai. Dan untungnya
kami pun secara tim sudah terbiasa dan berpengalaman dengan kondisi wilayah
yang kering air, sehingga kendala tersebut bisa kami atasi bersama. Diluar itu
tidak ada kendala yang menyebabkan proses pembelajaran terhambat. Saya dan tim
seniman lain sudah bisa langsung berorientasi dan beradaptasi dengan wilayah
dan masyarakat sekitar. Sehingga kami bisa langsung meminimalisir segala
kendala yang ada.
BAB
IV
KESIMPULAN & LAMPIRAN
A. Rekomendasi Dan Usulan
Pengalaman
dari kegiatan program seniman mengajar ini sangat berharga buat saya sebagai
pelaku bidang seni musik. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari sisi seni
budaya local, bahkan sampai pelajaran tentang hidup pun juga ada disana. Maka
dari itu saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pihak kementerian
pendidikan dan kebudayaan melalui direktorat kesenian, direktorat jenderal
kebudayaan karena dengan adanya program seniman mengajar ini, saya sebagai
pelaku seni dan masyarakat local sebagai peserta belajar mendapatkan impact
yang sangat luar biasa. Berkat adanya program ini, saya bisa mengeksplorasi
lagi kesenian dan budaya Indonesia yang begitu banyak. Dan saya pun juga
terjalin kerjasama kedepannya dengan masyarakat desa duarato bahkan kepala
dinas seni budaya Belu untuk bersama sama mengembangkan kesenian musik local
agar tetap eksis dan dikenal oleh banyak orang. Maka dari itu, dengan
pertimbangan pengalaman diatas perlu adanya saya memberikan sebuah rekomendasi
dan usulan kepada pihak kementerian sebagai berikut :
1.
Program seniman mengajar ini penting untuk
dipertahankan karena sesuai yang dibutuhkan masyarakat khususnya daerah
predikat 3 T. Dengan catatan mungkin alangkah lebih bagus berganti nama bukan
lagi seniman mengajar. Karena konotasi mengajar seolah – olah menitik beratkan
kepada seseorang yang tahu segalanya. Fakta yang terjadi dilapangan adalah,
seniman dan para peserta belajar bahkan seniman local berkolaborasi bersama
untuk menggali, menemukan, dan mengembalikan seni budaya local yang telah
hilang oleh arus zaman.
2.
Kegiatan belajar dari program seniman mengajar ini
harus ada tindak lanjutnya. Karena yang namanya pendidikan harus bersifat
berkesinambungan. Tidak bisa hanya sebatas adanya program. Meskipun kelanjutan
dari kegiatan ini menjadi tanggung jawab pemerintah setempat, tetapi pihak
kementerian tetap bertanggung jawab untuk mengkoordinasikannya kepada pemda
setempat. Karena pada kenyataanya, masyarakat setempat menginginkan adanya sebuah
wadah atau sanggar seni untuk tempat mereka belajar dan mengembangkan seni
budaya mereka sendiri.
3.
Kedepannya agar program seniman mengajar ini bisa
mengjangkau wilayah seluruh Indonesia yang berpredikat 3 T. Supaya identitas
seni budaya Indonesia tetap terjaga dan terjadi regenerasi antar seniman.
B. Documentasi Kegiatan
I.
Foto & Video Documentasi
Untuk dokumentasi foto dan video saya
meminta toleransi waktu kepada pihak kementerian, dikarenakan masih dalam tahap
proses pengeditan. Untuk sementara saya hanya bisa mengirimkan gambar cover dvd
saja. Akan saya lampirkan dalam berkas laporan ini.
![]() |
Cover Box DVD - Documentasi Kegiatan Seniman Mengajar I 2017 |
![]() |
Cover DVD - Documentasi Kegiatan Seniman Mengajar I 2017 |
II. Kliping
Media Online
Untuk
kliping media online saya akan memberikan lampiran link beberapa media yang
meliput kegiatan seniman mengajar di desa duarato kecamatan lamaknen kabupaten
Belu NTT. Berikut Link media online :
1.
http://lutharato.desa.id/2017/05/25/kemendikbud-buka-kegiatan-seniman-mengajar-2017-di-desa-duarato/
6.
https://mp3.terba.ru/2017/05/kades-duarato-mengapresiasi-kegiatan-seniman-mengajar.xdmqLwB84p5.xtml
Demikian catatan dan laporan kegiatan
ini saya buat untuk melengkapi prosedur yang ada di pihak kementerian. Besar harapan
saya laporan ini menjadi bahan evaluasi bersama agar kedepannya program seniman
mengajar ini bisa menjadi lebih baik lagi. Terimakasih! Salam Budaya!
Download PDF version :
0 Comments:
Posting Komentar
Thanks for visiting our blog...!